Mahadaya Cinta
Apa motif yang ada di balik setiap penemuan besar, karya luar biasa, dan prestasi-prestasi spektakuler? Jawaban singkatnya, adalah CINTA. Lihat, bagaimana Taj Mahal yang indah itu dibangun sebagai ekpresi cinta. Kemudian, bukankah cinta pula yang melandasi pengabdian Bunda Theresa kepada kaum papa di Kalkuta, India?
Dalam skala yang lebih sederhana, motif cinta pula yang mendorong para suami untuk meraih berbagai prestasi. Begitu juga dengan besarnya rasa cinta seorang anak kepada orangtua—dan sebaliknya, orangtua kepada anaknya—telah menjadi kekuatan motivasi yang luar biasa mendorong, menyemangati bahkan melampaui berbagai keterbatasan. Singkatnya, ada tiga motif atau alasan yang menjadi pendorong terkuat semua keinginan manusia.
Yang pertama, adalah kekuatan harapan. Konon manusia bisa bertahan hidup selama 4 hari tanpa makan, bertahan 4 menit tanpa oksigen, tapi hanya dapat bertahan selama 4 detik jika hidup tanpa harapan. Bukankah harapan atas meningkatnya kualitas hidup yang lebih baik, yang telah membuat Anda mau melakukan apa yang sedang Anda kerjakan pada saat ini?
Kedua, kekuatan rasa cemas. Rasa cemas atau kekawatiran ternyata juga merupakan kekuatan pendorong yang luar biasa. Ketika Anda takut tidak lulus ujian, Anda tergerak untuk belajar lebih giat. Ketika Anda takut bisnis bangkrut, Anda akan bekerja keras dan melakukan berbagai upaya yang mungkin untuk meningkatkan penjualan. Ketika Anda khawatir anak terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik, Anda pun akan mati-matian menyekolahkannya ke sekolah dengan lingkungan yang bagus meskipun mahal. Bahkan rasa cemas atau rasa takut atas adanya kehidupan setelah kematian, mendorong sebagian besar manusia untuk melakukan berbagai kebajikan dan menghindar dari dosa.
Ketiga, kekuatan cinta. Inilah motif yang biasanya memberikan pengaruh paling besar. Bagi sepasang kekasih yang sedang kasmaran, mereka akan berlomba saling memberikan pengorbanan bagi pasangannya. Rasa cinta pada masa depan pula yang mampu membuat seorang pecandu narkoba berhenti dan memperbaiki hidupnya. Rasa cinta akan keluarga membuat seseorang rela bekerja lebih keras membanting tulang memeras keringat. Rasa cinta jugalah yang membuat seorang pemimpin berbuat adil, seorang ilmuwan berdedikasi, dan para guru mengabdikan waktu dan kesabarannya untuk mendidik.
Bukan hanya itu. Penelitian yang dilakukan oleh Institute of HeartMath di California, AS, membuktikan bahwa kesehatan dimulai dari cinta, dan cinta itu dapat mengurangi stres. Mereka menyatakan bahwa emosi/perasaan positif sangat penting bagi kesehatan kita semua. Secara sederhana: ketika seseorang merasakan cinta, mereka tidak hanya merasa senang dan bahagia, tetapi mereka juga memproduksi—salah satunya—DHEA lebih banyak, yaitu hormon yang mencegah penuaan, dan memberi kita perasaan vitalitas/muda.
Tapi bagaimana caranya agar dapat mengubah suasana hati dan perasaan kita? Ternyata jawabannya sangat sederhana. Menurut penelitian HeartMath, "Jika Anda secara sadar mengalihkan perhatian ke emosi yang positif, atau membiarkan pikiran Anda kembali ke pengalaman yang menyenangkan, misalnya, maka perubahan irama jantung akan terjadi dengan segera.” Fenomena yang sangat mengagumkan, bukan?
Intinya, mengutip mengutip kata-kata Friedrich Nietzsche (filsuf Jerman; 1844-1900): “He who has a why to live for, can bear almost any how." Mungkin itu juga salah satu kunci mengapa orang-orang sukses selalu kuat bertahan dalam menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan saat mulai merintis usahanya.
Jadi, jika pada saat ini Anda bertanya-tanya bagaimana caranya untuk mampu tetap bertahan dalam perjuangan/kehidupan ini, periksa kembali motif atau alasan mengapa Anda harus bertahan. Apa sesungguhnya alasan yang membuat Anda mau berjuang dan berkorban membangun usaha? Jika Anda sudah menemukan jawaban pertanyaan MENGAPA, maka soal BAGAIMANA-nya akan Anda temukan dengan sendirinya. Bahkan, jika MENGAPA begitu “besar”, maka soal BAGAIMANA akan menjadi “kecil”.
Salam sukses luar biasa!!
Sumber: Andrie Wongso
Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi
0 Response to "Mahadaya Cinta"
Post a Comment