Jangan Seperti Kepiting

Renungan menunggu waktu Maghrib.
______________

Suatu ketika kami pernah di perkampungan nelayan hanya untuk sekedar jalan-jalan. Dan kami tanpa sengaja melihat seorang nelayan yang menaruh tangkapan kepitingnya di bak karet yang dibiarkan terbuka tanpa tutup.

Dan kami melihat ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari bak karet itu. Tanpa sengaja saya memberitahukan hal itu kepada sinelayan, "Kepitingnya ada yang mau kabur pak!!, kataku kepada sinelayan. Namun ia malah ketawa dan menjawab "Gak masalah.. kepiting yang akan kabur nanti akan ditarik oleh temennya".

Saya semakin penasaran untuk melihatnya dan setelah saya amati memang benar adanya. Ada kebiasaan atau sifat yang unik dari seekor kepiting bahwa jika ada salah satu Kepiting yang ingin naik ke bak karet dengan cepat temanya akan menariknya turun dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.

Demikian pula jika kita amati dalam kehidupan ini, tanpa kita sadari terkadang seorang manusia pun menjadi sosok seperti kepiting-kepiting itu.

Seharusnya kita malah bergembira ketika teman atau saudara kita mendapatkan kesuksesan. Namun yang terjadi malah sebaliknya yaitu IriHati dan kadang malah mencurigai bahwa kesuksesan yang diraihnya diperoleh dengan cara yang tidak benar. Atau bahkan kadang lebih buruk lagi, kita malah berusaha meniupkan cerita-cerita dengki dan menebarkan gosip-gosip negatif untuk menjadi konsumsi publik.

*Kita tidak menyadari, bahwa dengan menjatuhkan orang lain, sebenarnya pun kita sedang menjatuhkan diri kita sendiri.*

Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi

Share this post