Cerita Kepala ikan sebagai tanda kebahagiaan 50 tahun pernikahan
Dikisahkan di sebuah pesta emas peringatan 50 tahun pernikahan dari sepasang kakek nenek yang dikenal sangat rukun nan romantis. Di meja makan mereka berdua tersedia hidangan ikan kegemaran pasangan tersebut. Sang kakek melayani sang nenek dengan mengambilkan kepala ikan, kemudian mengambil sisa ikan tersebut untuk dirinya.
Baca Juga
Sejujurnya, hidangan kepala ikan ini adalah hidangan kesukaanku sejak kecil. Namun, aku selalu menyisihkan hidangan kepala ikan ini untukmu, karena aku ingin memberikan yang terbaik bagimu. Semenjak menikah denganmu, tidak pernah lagi aku nikmati hidangan kepala ikan favoritku. Aku hanya bisa menikmati daging ikan yang tidak aku suka karena banyak tulangnya itu. Aku minta maaf, istriku.” Mendengar hal tersebut, sang nenek pun menangis terharu. Mereka pun akhirnya berpelukan.
Kadang hanya karena masalah sepele, hubungan berakhir kandas. Kualitas hubungan tergantung pada seberapa jauh orang lain kita kenali, serta seberapa besar dapat kita pahami dan maklumi. Butuh kelapangan dada dan kebesaran jiwa. Adakan waktu khusus berdua dengan pasangan. Alokasikan waktu khusus untuk berbicara secara pribadi, dari hati ke hati. Bukalah percakapan dengan komitmen menjaga hubungan ini; melalui keterbukaan, dengan terus-terang, diiringi penyampaian yang baik, niscaya akan dapat melanggengkan hubungan.
0 Response to "Cerita Kepala ikan sebagai tanda kebahagiaan 50 tahun pernikahan"
Post a Comment