LOMPATAN SI BELALANG
Seperti kita ketahui, belalang adalah binatang kecil berkaki panjang yang sangat hebat dalam urusan soal melompat. Konon ia bisa melompat hingga 100 kali lebih dari panjang badannya.
Baca Juga
Setelah si belalang tidak membentur kaca penutup lagi, sang penetili kemudian menurunkan ketinggian penutup kaca. Terjadi pola yang sama. Pada lompatan-lompatan awal, terdengar benturan badan belalang ke penutup kaca berkali-kali. Dan kembali si belalang mengubah pola ketinggian lompatannya untuk menghindari benturan dan kesakitannya. Hingga suatu ketika, setelah beberapa waktu, tidak lagi terdengar benturan badan belalang ke kaca penutup.
Setelah sekian lama, dengan ketinggian kaca penutup yang diturunkan secara berkala, akhirnya ketinggian kaca penutup ditempatkan hingga setinggi tubuh si belalang. Si belalang tidak lagi bisa melompat, dia hanya bisa bergeser dan berputar sekitar tempatnya bernaung. Selama ini, makanan selalu diberikan dengan posisi yang tercukupi. Akibatnya, belalang sibuk makan dan tidak pernah melompat lagi.
Netter yang luarbiasa,
Hidup manusia sebenarnya laksana belalang dalam kisah tersebut. Sebab kita sering kali menghadapi halangan dan tantangan yang kadang membuat kita merasa tidak bisa melompat tinggi. Selain itu kenyamanan yang kita terima setiap hari, malah sering "menjebak" kita dalam zona nyaman yang sulit kita tinggalkan.
Padahal sejatinya, jika menilik masa-masa kecil dahulu, saat kita mulai belajar berjalan, kita semua tidak pernah mengenal rasa takut. Ketika jatuh, meski menangis, tapi segera bangkit dan belajar lagi hingga kita mampu berlari. Sayang, seiring dengan tumbuh kembangnya manusia, kadang ada banyak pengaruh lingkungan yang membuat kita takut, jengah, atau cemas saat menghadapi tantangan. Begitu juga saat "jatuh", kita pun merasa sangat sulit bangkit dan berjalan lagi. Mental block, ketakutan di dalam pikiran sendiri, bahwa "aku tidak bisa", "aku tidak mampu", dan seterusnyalah yang sering menjadikan kita sungguh-sungguh menjadi tidak mampu dan akhirnya menerimanya sebagai "nasib yang sudah ditentukan dari sononya".
Begitu juga saat kita sudah merasa nyaman dengan posisi atau kedudukan kita. Jika kita hanya puas dengan "menikmati" masa itu, tanpa mau belajar dan berusaha mengembangkan diri, maka jangan salahkan jika keberhasilan kita berbatas sampai di situ saja.
Tentu, kita tidak ingin menjadi belalang yang tidak bisa lagi melompat tinggi. Sebab, kita sebagai manusia sebenarnya diciptakan dengan berbagai kelebihan dibanding makhluk lainnya. Keistimewaan kita itulah yang perlu kita pelihara, gali, dan kembangkan. Caranya? Berani terus mencoba mendobrak segala perintang yang menghalang. Jangan terjebak dalam zona nyaman yang melenakan.
Mari, terus gali potensi. Kembangkan semangat juang untuk menang. Maka, kita akan terus bisa melompat tinggi mengapai segala cita-cita.
Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi
0 Response to "LOMPATAN SI BELALANG"
Post a Comment