Nilai Kegigihan
Saya berikan analogi cerita pagi tadi berupa seekor laba-laba yang ketika dirusak sarangnya, ia akan dengan cepat menganyam sarangnya kembali. Dirusak lagi, ia akan mengulangi menganyamnya lagi. Begitu seterusnya.
Teman-teman yang luar biasa!
Ada peribahasa, kegagalan adalah guru terbaik untuk meraih kesuksesan. Ada pula pepatah, kegagalan merupakan bagian dari proses meraih kesuksesan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Memahami pepatah-pepatah itu bukan sesuatu yang sulit. Namun meyakinkan diri akan makna pepatah-pepatah itu perlu proses pembelajaran hidup yang tak gampang. Semua ini terletak pada cara pandang kita (mind-set) terhadap apa yang kita alami.
Tak ada orang sukses yang tak pernah gagal. Bahkan orang sekelas Thomas Alva Edison pun yang berhasil membuat ribuan hak paten dari hasil penemuannya pernah mengalami kegagalan demi kegagalan. Ketika melakukan percobaan lampu pijar ia mengalami kegagalan sampai ribuan kali sebelum ia sukses menyalakan lampu pijar hingga 40 jam. Namun ia tak pernah menganggap kegagalan-kegagalannya itu sebagai kegagalan, melainkan sebagai proses atau tahapan untuk meraih kesuksesan.
Begitupun kita, ketika kita mengalami kegagalan, kita justru dihadapkan pada proses mengintrospeksi diri. Melalui kegagalan kita bisa mengevaluasi setiap langkah yang telah kita lakukan. Dengan begitu, kita akan tahu hal apa saja yang perlu kita perbaiki dan tahu di mana saja kesalahan yang telah kita perbuat agar tidak mengulanginya. Hal ini akan mendasari langkah kita ke depan menjadi lebih baik.
Mari yakinkan diri kita bahwa kegagalan bukan penghalang. Kegagalan justru adalah kesempatan untuk memperbaiki diri. Ketika kita gagal, kita bangkit lagi. Gagal lagi, bangkit lagi!
Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi
0 Response to "Nilai Kegigihan"
Post a Comment