Berapa Lama Kita Dikubur?
Aku tersesat dalam kelalaian, sedang kematian menuju ke arahku…
kian lama kian dekat...
Jika aku tidak mati hari ini,
suatu hari kelak aku pasti mati…
Aku manjakan tubuhku dengan pakaian2 halus dan mewah....
Padahal tubuhku akan membusuk dan hancur dalam kubur
Aku bayangkan tubuhku berangsur-angsur akan hilang..
Sedikit demi sedikit berkurang hingga tinggallah kerangka, tanpa kulit tanpa daging..
Aku melihat umurku kian habis... Namun keinginan2ku belum juga terpuaskan…
Perjalanan panjang terbentang dihadapanku....
Sedangkan aku tidak memiliki bekal untuk menempuh jalan itu....
Aku mendurhakai Tuhanku dan melanggar perintah2-Nya dengan terang2an...
Padahal Dia mengawasiku setiap saat…
Aku menuruti hatiku dalam perbuatan2 yang memalukan…
Apapun yang telah terjadi tak dapat dihapuskan… Dan sang waktu, bila telah berlalu tidak dapat ditarik kembali..
Wahai Allah al-Alim..,
aku berdosa secara rahasia..
Tidak pernah orang lain mengetahui dosa2ku yang mengerikan…
Tapi esok, rahasia dosa2ku akan ditampakkan...
Dan diperlihatkan kepada Tuhanku....
Aku berdosa kepada-Nya.....
Walaupun hati merasa takut..
Aku sangat percaya Ampunan-Nya yang tak terbatas....
Aku berdosa dan tak tahan menanggung maluTetapi aku bergantung kepada ampunanNya yang tak terbatas...
Seandainya tidak ada azab setelah kematian… Tiada janji akan surga, tiada ancaman akan neraka.... Kematian dan kebusukan tubuhku cukuplah sebagai peringatan…
Tak diragukan lagi, aku adalah yang terburuk diantara semua Hamba2Nya.....
Belas kasihanilah aku dalam kegelapan kesendirian dalam kubur..Ketika aku ditinggalkan oleh segalanya….
Seorang alim Hayyan al-Aswad berkata, "Kematian adalah sebuah jembatan yang
menghubungkan pertemuan dua kekasih."
Diceritakan oleh Abu Nu'aim dalam al-Hilyat (IV/278), bahwa suatu hari Malaikat
Izrail a.s. turun mendatangi Nabi Ibrahim a.s. sang kekasih Allah Yang Maha
Pemurah untuk mencabut nyawanya. Ibrahim berkata: "Hai malaikat maut, pernah
kamu lihat ada kekasih mencabut nyawa kekasihnya sendiri?"
Izrail lalu naik ke langit menemui Tuhannya untuk melaporkan hal itu. Allah
berfirman menyuruh Izrail bertanya kepada Ibrahim, "Apakah kamu pernah melihat
seorang kekasih yang tidak suka bertemu dengan kekasihnya?"
Izrail pun turun kembali ke bumi untuk menyampaikan pesan Tuhannya itu.
Mendengar pesan itu, Ibrahim lalu berkata, "Cabutlah nyawaku saat ini juga!"
Sahal bin Abdullah at-Tastari berkata, "Salah seorang kalian tidak ada yang
mengharap-harap kecuali tiga orang. Yakni, orang yang tidak mengerti apa yang
akan terjadi setelah peristiwa kematian, orang yang sengaja lari dari takdir
Allah Ta'ala, dan orang yang sudah sangat rindu bertemu dengan Allah Azza wa
Jalla."
Meski demikian, Rasulullah saw. melarang keras umatnya untuk mengharap-harapkan
kematian karena ada cobaan yang menimpanya.
Dalam sebuah hadits yang diwiyatkan Bukhari dari Saad bin Ubaid, bahwa
Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah salah seorang kalian mengharap-harapkan
kematian. Kalau ia orang baik, ia masih bisa menambahi kebaikan. Dan kalau ia
orang jahat, mudah-mudahan ia masih bisa bertobat terlebih dahulu."
(Dinukil dari buku "Rahasia Kematian, Alam Akhirat & Kematian" karangan Imam
al-Qurthubi, hal. 3-5. Penerbit AKBAR, Jakarta)
Bismillahir-Rahmanir-Rahim....
Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet.
Baju merahnya yg Kebesaran melambai Lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram Ikatan sabuk celana ayahnya.
Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan & kemudian duduk Di atas seonggok nisan “Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915: 20- 01-1965?
“Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo’a untuk nenekmu” Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo’a untuk Neneknya…
“Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah.” Ayahnya mengangguk sembari tersenyum, sembari memandang pusara Ibu-nya.
“Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah…” Kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung. “Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 42 tahun … ”
Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana. Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut “Muhammad Zaini: 19-02-1882: 30-01-1910?
“Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah”, jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya. “Memangnya kenapa ndhuk ?” kata sang ayah menatap teduh mata anaknya. “Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka” kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. “Iya kanyah?”
Ayahnya tersenyum, “Lalu?”
“Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur …. Ya nggak yah?” mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.
Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas ….. “Iya nak, kamu pintar,” kata ayahnya pendek.
Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya… 42 tahun hingga sekarang… kalau kiamat datang 100 tahun lagi…142 tahun disiksa .. atau bahagia dikubur …. LaluIamenunduk … Meneteskan air mata…
Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya …lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?
InnalillaahiWAinna ilaihi rooji’un …. Air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi?
Tahankah? padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?
Ya Allah… Ia semakin menunduk, tangannya terangkat, keatas bahunya naik turun tak teratur…. air matanya semakin membanjiri jenggotnya
Allahumma as aluka khusnul khootimah.. berulang Kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak … Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani.
Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu. Di betulkannya selimutnya. Yani terus tertidur…. tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan… Dan apa yang akan datang di depannya…
“Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku…”
Sumber : http://anarie.blog.unair.ac.id/2008/10/30/ayah-berapa-lama-kita-dikubur/
Semoga bermanfaat dan penuh Kebarokahan dari Allah.....
Marilah Setiap detak-detik jantung..,
selalu kita isi dengan..
Asma Teragung diseluruh jagad semesta raya ini...
Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik ....
Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi
0 Response to "Berapa Lama Kita Dikubur?"
Post a Comment