Jangan Marah!, Jangan ngambek!
Tidak bisa dipungkiri, bahwa semakin hari, kita ini menjadi semakin tidak sabaran. Cepat tersinggung dan cepat ngambek, bahkan terkadang untuk hal-hal yang sepele sekalipun bisa membuat kita cepat naik pitam dan sewot berat. Apakah kita ini udah emang dari sononya memiliki sifat cepat ngambek ? Bagaimana caranya agar kita dapat mengekang sifat cepat ngambek ini ?
Ngambek atau marah ini sudah kita miliki sejak lahiriah, bayi yang belum bicara sekalipun sudah bisa ngambek, oleh sebab itulah tidak ada undang-undang yang bisa melarang manusia untuk tidak marah.
Anatomi dari marah itu adalah: merasa tidak damai, tidak bahagia, kesal, rasa sewot yang sudah mecapai ubun-ubun, sehingga tidak bisa dibendung lagi akhirnya meluap jadi marah. Marah itu adanya hanya di otak kita dan hanya diri kita sendirilah yang bisa merasakannya.
Pada saat kita bangun pagi masih ada damai di hati, tetapi begitu adanya macet dijalanan langsung emosi kita mulai naik panas membara, belum lagi berbagai macem kegagalan, kekecewaan yang ada ditempat pekerjaan. Sampai dirumah bukannya disambut dengan senyum oleh pasangan hidup, bahkan kebalikannya dimana kita disambut dengan
berbagai macem keluhan maupun omelan, maupun surat-surat tagihan hutang. Kita mengharapkan damai dirumah, tetapi kenyataannya suasananya tidak ubah seperti juga di Neraka. Jadi wajarlah kalau kita cepat ngambek.
Marah disebabkan, karena kita merasa dikecewakan; tidak memenuhi apa yang kita harapkan, merasa diremehkan/dihina atau karena merasa dizalimi misalnya dihianati, atau diperlakukan secara tidak adil, tetapi sering pula terjadi karena adanya rasa cemburu. Ada dua macem bentuk marah: "Marah Pasif dan Marah Aktif".
Marah Pasif pada umumnya dilakukan dengan aksi mogok, entah itu mogok ngomong, mogok melakukan esek-esek bahkan sampai dengan mogok makan. Selain aksi mogok bisa juga dengan melampiaskan marahnya dengan menyebarkan luaskan berbagai macem gosip negativ melalui pihak ketiga.
Marah Aktif pada umumnya terjadi apabila kita sudah tidak bisa mengendalikan diri lagi seperti juga orang yang kehilangan ingatan, maka dari itu juga wajarlah kalau orang pemarah itu dinilai seperti juga orang yang mengalami gangguan jiwa alias tidak eling. Orang marah itu otomatis menjadi aktiv dan juga kreativ misalnya bisa
ngomong berjam-jam tiada hentinya, menyanyikan lagu oldies alias mengungkit masa lampau, bahkan bisa nulis surat ataupun email yang panjang.
Pada saat kita kehilangan kendali, kita bisa mengumpat dan mencaci maki orang dengan kata-kata yang paling menyakitkan, paling jorok dan juga paling kasar. Bahkan tidak jarang anggota tubuhpun turut bergerak mulai dari tangan yang menggaplok sampai kaki yang menendang. Maka dari itu sering terjadi penganiayaan maupun pembunuhan akibat dari marah. Loe nyakitin Gw, jadi Gw mo balas marah ama Loe, agar Loe juga sakit !
Korban dari marah itu bukan hanya sekedar manusia saja, hewan peliharaan s/d benda-benda mati misalnya piring, cangkir bisa turut hancur dibanting! Durasi marah itu juga berbeda ada yang cepat bisa balik pulih reda kembali, tetapi ada pula ada yang bisa mencapai berbulan-bulah bahkan s/d bertahun-tahun.
Tujuan dari marah itu selainnya dari melampiaskan rasa sewot kita, juga ingin memberitahu kepada sang lawan, bahwa kita merasa disakiti/dikecewakan, dan juga agar Loe tahu lain kali jangan coba-coba melakukan kesalahan yang sama. Tetapi apakah Aksi Ngambek ini bisa berbuah ? Tidak, sebab pada umumnya kesalahan yang sama akan
tetap bisa terulang kembali. Nasehat atau peringatan yang diungkapkan dalam keadaan marah nilainya sama seperti juga buang air ke laut.
Ngambek itu sebenarnya sama seperti juga menghukum diri sendiri. Lihat saja apa yang terjadi pada saat kita marah, blutdruk kita naik sampai ke ubun-ubun, tidak bisa tidur, nafsu makan pun hilang, tidak ada rasa bahagia, tidak bisa menikmati hal apapun juga, bahkan tidak jarang orang marah sambil menangis, tidak ada rasa damai. Tidak memiliki keinginan untuk melakukan apapun juga, bahkan inginnya menyendiri. Orang pemarah pun mudah terganggu kesehatannya misalnya sakit perut, migren, kanker dll. Depresi itu adalah akibat marah yang terpendam. Penderitaan ini semuanya adalah bayaran yang harus Anda bayar apabila Anda marah! Jadi kalau Anda marah sama orang lain ini sama artinya seperti juga Anda menghukum diri Anda sendiri. Maka dari itu apabila Anda ingin hidup bahagia dan damai, hilangkanlah segala racun kemarahan yang ada di pikiran Anda.
Marah menimbulkan permusuhan. Akibat marah kita bukan hanya bisa kehilangan sahabat saja, bahkan pasangan hidup Anda, kebanyakan perceraian terjadi akibat marah yang tak terkendalikan. Tanya saja sama diri sendiri apakah Anda mau mempunyai sahabat atau pasangan hidup yang memiliki sifat pemarah ? Pada saat kita ngambek, seringkali kita kehilangan kendali, akibatnya kita bisa menjadi buah tertawaan maupun hinaan orang, karena tingkah laku maupun ucapan-ucapan kita pada saat kita marah. Kata yang dikeluarkan itu seperti juga panah yang sudah dilepas dari busur, ia tidak bisa ditarik kembali, tetapi akibatnya bisa menusuk dan melukai orang selama bertahun-tahun. Mungkin orang yang dimaki-maki pada saat kita marah, tidak balas marah ataupun mengucapkan sepatah katapun juga, tetapi apakah kita bisa melihat dan merasakannya racun dari akibat amarah kita ini ?
Marah itu terjadi karena hal yang berlebihan. Kita mengharapkan sesuatu yang berlebihan, kita menilai diri sendiri yang berlebihan. Cobalah berusaha untuk menerima kenyataan tanpa harus ngambek, karena walaupun Anda ngambek sekalipun tidak akan bisa merubah kenyataan atau kejadian yang telah terjadi. Ngambek itu bukannya
solusi.
Sebelumnya ngambek cobalah usahakan untuk menenangkan diri sendiri sambil menarik nafas yang teratur atau menghitung dari satu s/d sepuluh. Meditasi dan berdoa juga bisa meredamkan rasa marah. Dan renungkanlah bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia pasti akan melakukan kebodohan maupun kesalahan tanpa
perkecualian; termasuk diri anda sendiri. Belajar sabar dan belajarlah pula untuk bisa memaafkan tanpa orang lain harus mengajukan permohonan maaf terlebih dahulu. Saya yakin Anda akan bisa mencapai umur panjang dan hidup bahagia.
Saya akhiri tulisan ini dengan mengutip: Aristoteles - The Nicomachean Ethics, Siapapun bisa marah, marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal mudah"
Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi
0 Response to "Jangan Marah!, Jangan ngambek!"
Post a Comment